Rabu, 26 Oktober 2011

AC Milan dan World CUP

Sebagi Milanisti kita ngk sadar ada keunikan Antara World Cup (16 tahun belakang) dan Juara yang diraih MILAN pasca perhelatan akbar tersebut..

Berikut datanya :

Pasca WC 1998 PRANCIS

Scudetto 16
Musim 1998-1999 Milan meraih gelar Scudetto ke-16 (KADO SPECIAL BUAT ULTAH MILAN ke-100)

Di musim 1998-1999, Milan sangat bersemangat menyambut musim itu karena di tahun 1999 adalah tepat 100 tahun berdirinya klub ini. Tentunya, semua elemen Milan sangat berhasrat memberikan kado spesial untuk ultah klub yang ke 100 tahun ini dengan sebuah gelar juara. Kala itu, dibawah asuhan pelatih Alberto Zacheroni, pelatih yang juga baru saja membawa Jepang juara Piala Asia 2011, Milan tampil begitu impressive di Serie A, dan akhirnya mampu meraih Scudetto ke 16 dimusim itu sebagai Kado spesial Ultah Milan yang ke 100 tahun.

Pasca WC 2002 KOREA-JEPANG

Juara Liga Champions 2003
Musim 2002-2003 Milan meraih gelar Liga Champions, Coppa Italy, dan Europe Super Cup
Musim 2002-2003 Milan berhasrat mengembalikan Kejayaan mereka, setelah 3 musim sebelumnya tanpa gelar juara satu pun. Oleh sebab itu Milan sangat serius mempersiapkan tim. Diantaranya dengan membeli pemain-pemain yang tampil gemilang di Piala Dunia 2002. Milan membeli John Dahl Tomasson, striker asal Denmark. Di Piala Dunia 2002 pemain ini tampil cukup gemilang dan mencetak 4 gol dari 4 pertandingan. Dan Denmark mampu lolos ke babak 16 besar sebelum akhirnya kalah dari Inggris. Selain itu Milan juga membeli bek kanan Croatia, Dario Simic yang tampil cukup apik di Piala Dunia.

Pasca WC 2006 JERMAN

Juara Liga Champions 2007
Musim 2006-2007 Milan meraih gelar Liga Champions, Europe Super cup, dan World cup club (Piala Interkontinental) di pertengahan musimnya.

Pasca terkuaknya kasus Calciopolli, Milan disibukkan dengan pengadilan untuk mengajukkan Banding. Alih-alih memperkuat skuad, Milan justru kehilangan Striker andalannya Andriy Shevchenko yang pindah ke Chelsea. Namun, terinspirasi dari Keberhasilan Timnas Italy menjadi Juara dunia yang menghapus citra buruk sepak bola Italy, ditangan pelatih Carlo Ancelotti, Milan juga tampil habis-habisan terutama di Liga Champions guna mengembalikan kehormatan Klub, dan akhirnya Milan mampu menjuarai Liga Champions, lalu Europe Super Cup, dan World Cup Club. Dan bintangnya ketika itu, ricardo kaka menjadi Pemain terbaik dunia 2007.

Pasca WC 2010 AFRIKA SELATAN

Scudetto 18
Musim 2010-2011 Milan meraih gelar Scudetto ke-18

Musim 2010-2011 Milan sangat berambisi meraih gelar juara karena 3 musim sebelumnya dilalui tanpa gelar satupun. Oleh sebab itu Milan sangat serius mempersiapkan tim. Selain memboyong Zlatan Ibrahimovic, Milan juga membeli Robinho, striker Brazil. Robinho memang sudah dikenal sebagai pemain bintang, tapi salah satu faktor utama yang membuat Milan rela membeli mahal Robinho karena ia tampil cukup gemilang di Piala Dunia. Kendati Brazil harus kalah dari Belanda di babak Perempat final, tapi Robinho tampil cukup apik dengan menjadi nyawa permainan tim, dia kreator serangan sekaligus pemain yang sangat diandalkan untuk mencetak gol. Kemudian Milan juga membeli Sokratis, bek Yunani. Dia tampil cukup apik walaupun tidak selalu menjadi pemain inti. Dan Milan juga membeli Prince Boateng, gelandang muda asal Ghana. Pemain keturunan Jerman-Ghana ini tampil gemilang di Piala Dunia 2010. Dia adalah motor serangan Ghana. Penampilannya sangat bagus dan berhasil membawa Ghana lolos ke babak perempat final untuk pertama kalinya dalam sejarah. Dan ghana pun hanya kalah adu penalty dari uruguay sehingga gagal lolos ke babak semi final.

Dibawah asuhan Pelatih debutan Max Allegri, Robinho dan Boateng langsung menjadi pemain inti Milan dan Sokratis menjadi back up ideal untuk Nesta dan T.Silva. hasilnya Milan mempu meraih Scudetto di musim ini.
»»  LANJUT BACA...

Senin, 24 Oktober 2011

Stoner: Betapa Berharganya Hidup

Paolo : Ayah Alm. Marco Simoncelli
Kuala Lumpur - Dunia MotoGP baru saja kehilangan Marco Simoncelli yang meninggal dunia dengan tragis saat beraksi di lintasan balapan. Sebuah testimoni dilontarkan sang juara dunia, Casey Stoner, dan para koleganya.


Berikut ini petikan kalimat penghormatan terakhir dari tiga pembalap tim Repsol Honda untuk Simoncelli, yang tewas setelah terjatuh di lap kedua MotoGP Malaysia, Minggu (23/10/2011), sebelum digilas oleh Colin Edwards yang melaju kencang di belakangnya, dan insiden mengerikan itu tak mungkin terhindarkan.

Casey Stoner:

"Aku syok dan sedih atas meninggalnya Marco. Ketika hal-hal seperti ini terjadi, kita diingatkan bahwa betapa hidup begitu berharga. Aku merasa remuk redam di dalam. Yang bisa aku katakan, aku berbela sungkawa untuk seluruh keluarga Marco. Aku tak bisa membayangkan apa yang sedang mereka lalui saat ini. Hanya doa untuk mereka. Aku harap semua tetap bersatu dan menghadapi tragedi ini bersama-sama."


Dani Pedrosa

"Dalam tragedi seperti ini, tak banyak yang bisa dikatakan. Aku hanya ingin menyampaikan rasa bela sungkawa sedalam-dalamnya untuk keluarga dia dan semua orang yang menyayangi dia. Aku sempat bersama ayahnya, dan yang kami bisa lakukan adalah saling berpelukan. Tidak ada yang lain. Itu kecelakaan yang fatal, dan semua orang di paddock masih syok. Berkali-kali kami melupakan betapa olahraga ini bisa sangat berbahaya, dan ketika kita kehilangan orang-orang seperti ini, hal-hal lain tidak ada artinya. Jelas sekali bahwa kami semua melakukan apa yang kami suka, apa yang kami cintai. Tapi di hari-hari seperti ini, semuanya jadi tidak penting."


Andrea Dovizioso

"Dalam keadaan seperti ini kata-kata tidak berarti. Aku memikirkan keluarga Marco dan semua orang yang menyayangi dia, terutama bapak dan ibunya. Aku juga punya satu anak dan apa yang terjadi hari ini adalah situasi paling berat yang bisa Anda bayangkan. Aku melihat rekamannya dan aku syok. Dalam balapan Anda bertarung dan berusaha keras, dan petaka sering mengintai di tikungan. Marco pembalap yang tangguh dan dia selalu berusaha keras. Kami sudah membalap bersama sejak masih anak-anak. Dari dulu aku melihat dia selalu berusaha maksimal. Dia terjatuh berkali-kali, tapi tanpa cedera parah, dan dia terlihat tak terkalahkan. Apa yang terjadi hari ini sepertinya tidak mungkin."
»»  LANJUT BACA...

Simoncelli Juara di Sepang, Tewas di Sepang

Marco Simoncelli
Kuala Lumpur - Perjalanan karier Marco Simoncelli di kelas primer motor grand prix tak panjang. Ia tewas saat melakoni balapan di sirkuit Sepang, tempat di mana ia pernah memastikan dirinya menjadi seorang juara dunia.

Simoncelli, 24, meninggal setelah terjatuh dari sepeda motornya di lap kedua MotoGP Malaysia, Minggu (23/10/2011), setelah ia kemudian dihantam oleh pembalap lain yang melaju kencang di belakangnya, yakni Colin Edwards.

Ia sempat dilarikan ambulans ke rumah sakit, tapi jiwanya tak tertolong. Ketika insiden mengerikan itu terjadi, helmnya sampai terlepas dari kepalanya.

Kematian rider tim San Carlo Gresini Honda itu adalah yang terburuk di MotoGP semenjak Daijiro Katoh, yang pembalap Gresini, tewas karena cedera dari seri Jepang 2003. September musim lalu, pembalap dari kelas Moto2, yaitu Showa Tomizawa, juga kehilangan nyawa di lintasan balapan.

Yang tak kalah mengejutkan, baru seminggu terjadi kecelakaan di dunia balapan yang menewaskan seorang pesertanya, yaitu Dan Wheldon, dari ajang British IndyCar di Las Vegas.

Simoncelli sesungguhnya sedang merajut karier yang cerah di MotoGP, setelah musim lalu finis nomor delapan, menyelesaikan 16 dari 18 lomba di tahun tersebut.

Di musim ini ia membuktikan prediksi banyak orang bahwa dirinya akan menjadi salah satu pembalap yang layak diperhitungkan. Buktinya, dia mampu finis kelima di seri pembuka di Qatar, juga di Prancis dan Italia. Ia meraih podium pertamanya saat menjadi pembalap tercepat ketiga di Republik Ceko.

Simoncelli semakin stabil ketika berturut-turut menduduki tempat keempat di seri San Marino, Aragon, dan Jepang. Di seri ke-16 di Phillip Island, Australia, ia berhasil mencapai prestasi tertingginya, yaitu menjadi runner up (di belakang Casey Stoner).

Di samping talentanya yang menjanjikan, pria yang nyentrik dengan rambut kribonya itu juga kerap menyulut kontroversi. Gaya membalapnya dianggap "serampangan", lebih dari sekadar berani, dan beberapa kali dinilai membahayakan pembalap lain.

Salah satu aksinya yang paling berbahaya adalah saat bersenggolan dengan Dani Pedrosa di Le Mans. Pedrosa cedera tulang selangka, dan ia dijatuhi ride-through penalty. Awalnya Simoncelli mengelak disalahkan atas tabrakan itu, tapi kemudian mengakui bahwa dirinya perlu melakukan refleksi pada gaya membalapnya.

Sebelum pindah ke MotoGP, Simoncelli pernah menjadi juara Eropa di kelas 125cc. Ia masuk level Grand Prix pada tahun 2002 bersama Aprilia di kelas 125cc. Prestasinya selalu naik: dari finis nomor 33 menjadi 21, 11, dan lima besar di tahun 2005.

Di tahun 2006 Si Kribo direkrut Gilera ke kelas 250cc, dan di musim 2008 ia berhasil menjadi juara dunia. Kepastiannya merengkuh titel itu diperoleh saat ia finis nomor tiga pada balapan di Sepang.

Di Sepang pula Simoncelli "berkenalan" dengan MotoGP, sebagai pembalap baru Honda di musim 2010. Di sirkuit itu ia dua kali terjatuh dalam ujicoba resmi. Insiden yang kedua sampai merusakkan helmnya.

Dan hari ini, Minggu (23/10/2011), Simoncelli kembali ke Sepang tapi untuk "berpamitan" pada penggemarnya dan fans MotoGP. Ia meninggal dunia dalam kecepatan tinggi.

Have a nice ride to heaven, Marco.
»»  LANJUT BACA...

Race in Peace, Marco

R.I,P Super SIC
Sepang - Berbagai belasungkawa diucapkan oleh para pembalap dan atlet untuk kepergian Marco Simoncelli. Sang pembalap meninggal dunia akibat kecelakaan di Sirkuit Sepang, Minggu (23/10/2011).

Seperti diberitakan sebelumnya, Simoncelli meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di lap kedua. Motor Simoncelli tergelincir miring ketika tengah menikung.

Ia kemudian terjatuh di tengah lintasan. Imbasnya, ia dihantam Colin Edwards yang tengah melaju di belakangnya. Red flag pun dikibarkan dan balapan dihentikan.

Dalam keterangan setelah kecelakaan, Simoncelli dinyatakan meninggal dunia pada pukul 16.56 waktu setempat akibat cedera serius di bagian kepala, leher, dan dada.

"Terkadang hidup tidak masuk akal.. RIP #58, kamu adalah bintang di dalam dan luar lintasan. Kami semua akan merindukanmu," ujar rider Ducati, Nicky Hayden.

"Kau akan dirindukan selalu. Beristirahatlah dengan tenang, Marco," tulis Jorge Lorenzo dalam akun Twitter-nya.

"RIP Marco. Sebuah talenta istimewa yang akan selalu dirindukan.. Kenang semua yang kau sayangi, dan semua yang ada di paddock MotoGP," ucap pembalap F1 dari tim Red Bull, Mark Webber.

Pihak MotoGP juga tak ketinggalan menyampaikan rasa belasungkawanya. "MotoGP menyatakan dukacita yang mendalam kepada keluarga Marco, teman-temannya, dan timnya atas kepergiannya yang tragis," demikian statemen singkat mereka.

Race in peace, Marco.
Selamat jalan Marco.
»»  LANJUT BACA...

VIDEO DETIK-DETIK TERAKHIR MARCO SIMONCELLI

Bagi agan-agan yg belum lihat video tragedi meninggalnya R.I.P Super SIC (Marco Simoncelli), agan-agan bisa download videonya disini :


SIMONCELLI I

SIMONCELLI II


SELAMAT MENIKMATI..
»»  LANJUT BACA...

Minggu, 23 Oktober 2011

Boateng Hat-trick, Milan Menangkan Drama 7 Gol

Gelandang AC Milan, Kevin-Prince Boateng (kanan),
merayakan salah satu dari tiga golnya ke gawang Lecce,
bersama dengan gelandang Mark van Bommel,
pada laga Serie-A, di Via del Mare, Minggu (23/10/2011).
LECCE, KOMPAS.com - Masuk menggantikan Robinho pada menit ke-46, Kevin-Prince Boateng mencetak tiga gol kurang dari 15 menit, yang membuat Milan bangkit dari ketinggalan 0-3 dan akhirnya menang 4-3 atas Lecce, pada laga Serie-A, di Via del Mare, Minggu (23/10/2011).

Gol pertama pertandingan ini diciptakan Guillermo Giacomazzi pada menit keempat. Dari tengah kotak penalti, ia menanduk umpan Carlos Grossmueller masuk tengah gawang Christian Abbiati.

Pada menit ke-30, Lecce mendapat hadiah penalti, setelah Abbiati dinilai melanggar Daniele Corvia. Massimo Oddo yang dipercaya melakukan eksekusi melepaskan tembakan ke sudut kanan atas.

Hanya tujuh menit setelahnya, Lecce memperbesar keunggulan melalui Grossmueller. Dari tengah kotak penalti, ia menaklukkan Abbiati dalam duel satu lawan satu.

Pada menit ke-49, Boateng memulai aksinya. Dari tengah kotak penalti, ia menembakkan bola kiriman Alberto Aquilani masuk sudut kiri atas gawang Massimiliano Benassi.

Enam menit setelahnya, Boateng kembali memaksa Benassi memungut bola dari gawang. Dari luar kotak penalti, ia menyambut umpan Antonio Cassano dengan tendangan kaki kanan, yang melesat masuk ke sudut kanan atas gawang.

Boateng akhirnya membebaskan Milan dari keadaan tertinggal pada menit ke-63. Kali ini, Boateng menaklukkan Benassi dengan sebuah tembakan dari sudut sempit.

Milan kemudian berhasil memastikan diri pulang membawa tiga angka, berkat gol Mario Yepes pada menit ke-82. Gol bermula dari pergerakan Cassano di sektor kanan pertahanan Lecce, yang berujung umpan silang. Dalam kawalan pemain lawan, Yepes berhasil melesatkan bola masuk gawang Benassi dengan kepalanya.

Selama 90 menit, Milan menguasai bola sebanyak 65 persen dan menciptakan enam peluang emas dari 19 percobaan. Adapun tuan rumah melepaskan enam tembakan akurat dari 12 percobaan.

Susunan pemain
Lecce: Massimiliano Benassi; Andrea Esposito, Nenad Tomovic, Djamel Mesbah, Massimo Oddo; Christian Obodo, Guillermo Giacomazzi, Rodney Strasser; Daniele Corvia (Manuel Giandonato 73), Juan G. Cuadrado (E Ofere 81), Carlos Grossmueller (Andrea Bertolacci 59)

Milan: Christian Abbiati; Daniele Bonera, Alessandro Nesta, Luca Antonini, Ignazio Abate; Mark van Bommel, Robinho (Kevin-Prince Boateng 46), Massimo Ambrosini (Alberto Aquilani 46), Antonio Nocerino; Antonio Cassano (Stephan El Shaarawy 89), Zlatan Ibrahimovic

Wasit: Sebastian Peruzzo
»»  LANJUT BACA...

Liga Italia Mengheningkan Cipta untuk Simoncelli

Para pemain AC Milan, mengheningkan cipta untuk Marco Simoncelli
 sebelum memulai laga melawan Lecce di Stadion Via del Mare
Roma - Kecelakaan yang menewaskan Marco Simoncelli mengundang empati dunia olahraga Italia. Seri A pun memutuskan bakal mengheningkan cipta selama semenit untuknya.

Keputusan tersebut diambil oleh Presiden CONI (Komite Olimpiade Italia), Gianni Petrucci. Setiap pertandingan yang dimainkan di stadion hari ini, Minggu (23/10/2011), bakal mengheningkan cipta untuknya sebelum bertanding.

"Dunia olahraga Italia bakal memberikan penghormatan untuk Marco Simoncelli, pembalap Honda yang kehilangan nyawanya pada kecelapaan di MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang," demikian seperti dilansirANSA.

"Mengheningkan cipta selama satu menit bakal dilakukan di semua stadion sepakbola yang menggelar pertandingan hari ini. Keputusan ini dibuat oleh Presiden CONI Gianni Petrucci," lanjut statemen tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Simoncelli meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di lap kedua. Motor Simoncelli tergelincir miring ketika tengah menikung.

Ia kemudian terjatuh di tengah lintasan. Imbasnya, ia dihantam Colin Edwards dan Valentino Rossi yang tengah melaju di belakangnya. Red flag pun dikibarkan dan balapan dihentikan.

Dalam keterangan setelah kecelakaan, Simoncelli dinyatakan meninggal dunia pada pukul 16.56 waktu setempat akibat cedera serius di bagian kepala, leher, dan dada.
»»  LANJUT BACA...

Jumat, 21 Oktober 2011

Nama-Nama Stadion Untuk Piala Dunia 2014 BRAZIL

PIALA DUNIA 2014 BRAZIL

Sao Paulo - Berikut ini data dan fakta 12 stadion yang akan digunakan untuk tempat Pertandingan Piala Dunia 2014 di Brazil, Hari Kamis lalu FIFA memastikan Stadion Maracana di Rio sebagai tempat pertandingan final dan Sao Paulo sebagai tempat pembukaan

Maracana Stadium
Rio de Janeiro (southeast): 
Stadium: Maracana Stadium (Estadio Mario Filho) 
Kapasitas: 87.000 penonton
Perkiraan biaya reformasi: $ 218,000,000
Pembukaan: 1950

Morumbi Stadium
Sao Paulo (Southeast)
Stadium: Morumbi (Estadio Cicero Pompeu de Toledo) 

Kapasitas: 73.000 penonton
Perkiraan biaya reformasi: $ 69.000.000
Pembukaan: 1960

Mineirao Stadium
Belo Horizonte (Southeast)
Stadium: Mineirao (Estadio Governador Magalhaes Pinto)
Kapasitas: 76.000 penonton
Perkiraan biaya reformasi tanpa batas
Pembukaan: 1965

Beira-Rio Stadium
Porto Alegre (South)
Stadium: Beira-Rio (Estadio José Pinheiro Borda)
Kapasitas: 60.000 penonton
Perkiraan biaya reformasi: $ 61.000.000
Pembukaan: 1969

Arena da Baixada Stadium
Curitiba (South)
Stadium: Arena da Baixada (Estadio Joaquim Américo Guimarães)
Kapasitas: 41.000 penonton
Perkiraan biaya reformasi tanpa batas
Pembukaan: 1999
Verdae Stadium
Cuiabá (center-west):
Stadium: Verdae
Kapasitas: 48.453 penonton
Perkiraan biaya konstruksi: $ 203,000,000

Vivaldao Stadium
Manaus (northeast):
Stadium: Vivaldao 
Kapasitas: 47.930 penonton
Perkiraan biaya konstruksi: $ 254,000,000

Castelao  Stadium
Fortaleza (northeast):
Stadium: Castelao (Estadio Governador Castelo Placido)
Kapasitas: 56.000 penonton
Perkiraan biaya reformasi: $ 152,000,000
Pembukaan: 1973

Fonte Nova Stadium
Salvador (Northeast)
Stadium: Fonte Nova (Stadium Octavio Mangabeira)
Kapasitas: 55.000 penonton
Perkiraan biaya reformasi: $ 203,000,000
Pembukaan: 1951

Maracatu Stadium
Recife (northeast):
Stadium: Maracatu or Capibaribe
Kapasitas: 46.150 penonton
Perkiraan biaya konstruksi: $ 254,000,000
Arena das Dunas Stadium
Natal (northeast):
Stadium: Arena das Dunas 
Kapasitas: 45.000 penonton
Perkiraan biaya konstruksi: $ 152,000,000
National Mane Garrincha Stadium
Brasilia:
Stadion: National Mane Garrincha
Kapasitas: 71.000
Nilai: 745 juta reals (420 juta dolar)
»»  LANJUT BACA...

Kamis, 20 Oktober 2011

Lawan Genk, Chelsea Pesta Gol

Chelsea makin kokoh di Grup E dengan tujuh poin dari tiga laga.

Fernando Torres
Chelsea seolah tidak menemui jalan terjal saat menjamu Racing Genk dalam lanjutan Grup E Liga Champions, Kamis, 20 Oktober 2011 di Stadion Stamford Bridge. The Blues menang dengan skor menyakinkan, 5-0.

Kedigdayaan pasukan Andre Villas-Boas sudah terlihat sejak menit awal. Di babak pertama saja, Chelsea sudah unggul 4-0.

Chelsea membuka gol pertama lewat Raul Meireles lewat umpan matang Ashley Young. Dengan tenang, Meireles mencetak gol pertama bagi Chelsea dalam laga itu. Kemudian dua gol Fernando Torres di menit 11 dan 27 memperbesar keunggulan Chelsea di babak pertama.

Sebelum turun minum, Chelsea menggenapkan golnya menjadi 4-0. Adalah Branislav Ivanovic mencetak gol di menit 42.

Memasuki babak kedua, meski sudah unggul dengan skor besar Chelsea tidak menggendorkan serangan. Chelsea justru kembali memperbesar keunggulannya menjadi 5-0.

Gol kelima Chelsea ini dicetak oleh Salomon Kalou pada menit 72. Kalau yang masuk menggantikan Frank Lampard pada menit 68 sukses memanfaatkan bola rebound.

Hingga laga usai, tidak ada lagi gol tercipta. Skor tetap 5-0. Dengan kemenangan ini, Chelsea makin kokoh di Grup E dengan tujuh poin dari tiga laga.

Susunan Pemain:

Chelsea: Petr Cech; Branislav Ivanovic, Jose Bosingwa (Alex 78), David Luiz, Ashley Cole (Paulo Ferreira 46'); Oriol Romeu, Frank Lampard (Salomon Kalou 68'), Raul Meireles, Florent Malouda, Fernando Torres, Nicolas Anelka.

Racing Genk: Laszlo Koteles; Anele Ngongca, Abel Masuero (Fabien Camus 45'), Daniel Tozser, Daniel Pudil; Khaleem Hyland, Anthony Vanden Borre; Thomas Buffel, Jelle Vossen (Kennedy Nwanganga 81), Kevin De Bruyne; Elyaniv Barda (Dugary Ndabashinze 71).
»»  LANJUT BACA...

Milan Gebuk BATE 2-0

Gol AC Milan baru datang pada menit ke-33 melalui Zlatan Ibrahimovic.

Ibra dan cassano
AC Milan dibuat susah payah oleh BATE Borisov untuk meraih kemenangan 2-0 pada lanjutan Grup H Liga Champions di San Siro, Kamis 20 Oktober 2011 dinihari WIB.

Kokohnya pertahan BATE dan kurang tenangnya penyelesaian akhir para pemain Milan membuat tuan rumah sedikit kesulitan mencetak gol. Gol baru datang pada menit ke-33 melalui Zlatan Ibrahimovic.

BATE bukannya tanpa peluang. Satu menit sebelum gol Ibrahimovic, kiper Christian Abbiati harus melakukan penyelamatan gemilang untuk menghentikan tendangan Renan Bressan.

Di awal babak kedua, Milan kembali kesulitan menembus pertahanan BATE. Bahkan tim asal Belarusia tersebut sempat mendapatkan dua peluang emas untuk menyamakan kedudukan melalui Mateja Kezman dan Maksim Bordachev.

Milan akhirnya bisa bernafas lega setelah Kevin-Prince Boateng berhasil menggandakan keunggulan pada menit ke-70 usai menerima umpan Alberto Aquilani. Milan akhirnya menutup pertandingan dengan keunggulan 2-0.

Hasil ini membuat Milan masih memimpin klasemen Grup H dengan torehan tujuh poin. I Rossoneri memiliki poin yang sama dengan Barcelona.

Susunan Pemain

AC Milan: Christian Abbiati; Alessandro Nesta (Philippe Mexes, 84'), Daniele Bonera, Taye Taiwo, Ignazio Abate; Mark van Bommel, Kevin-Prince Boateng (Urby Emmanuelson, 78'), Alberto Aquilani, Antonio Nocerino; Zlatan Ibrahimovic, Antonio Cassano (Robinho, 62').

BATE Borisov: Aleksandr Gutor; Marko Simic, Artyom Radkov, Maksim Bordachev, Aliaksandr Valadzko; Aleksandr Yurevich, Dzmitry Likhatrovich (Edgar Olekhnovich, 66'), Dzmitry Baha, Artem Kontsevoy; Renan Bressan (Aleksandr Pavlov, 77'), Mateja Kezman (Maksim Skavysh, 72').
»»  LANJUT BACA...

Juve Alami Kerugian Terburuk Dalam Sejarah

Kondisi ini terjadi setelah Juve melakukan investasi besar untuk pembangunan stadion baru.

Juventus
Juventus tengah mengalami kondisi keuangan terburuk dalam sejarah klub itu. Dari hasil laporan akhir untuk musim 2010-11, Juve memiliki utang lebih dari €95 juta atau sekitar Rp1,16 triliun.

Kondisi ini membuat Presiden Juve Andrea Agnelli meminta tambahan dana lagi sebesar €120 juta (Rp1,46 triliun) dari para pemegang saham. Agnelli pun mahfum jika para pemegang saham keberatan dengan jumlah tersebut.

Tapi, dijelaskan Agnelli, kondisi ini terjadi setelah Juve melakukan investasi besar untuk pembangunan stadion baru, Juventus Stadium. Stadion ini merupakan stadion pertama di Italia yang dimiliki klub secara pribadi dan menjadi pengganti kandang lama Juve, Delle Alpi.

Stadion berkapasitas 41 ribu tempat duduk ini baru diresmikan pada 8 September 2011 lalu. Nantinya stadion ini diproyeksikan akan menuai keuntungan sebesar €21 juta (Rp256 miliar) per musimnya.

Namun, keuntungan itu belum bisa direguk Juve. Mereka malah harus menelan banyak kerugian setelah prestasi Si Nyonya Besar -julukan Juve- melorot di level domestik dan Eropa.

"Perhitungan ini merupakan yang terburuk dalam sejarah Juve. Perhitungan yang merugikan bukan saja karena investasi stadion tapi juga empat tahun kegagalan klub meremajakan diri di atas lapangan," keluh Agnelli seperti dilansir Sports NDTV, Selasa, 18 Oktober 2011 kemarin.

Selain masalah keuangan, Juve kini juga terancam kehilangan Kaptennya, Alessandro de Piero, yang berencana pensiun tahun depan. Alex -sapaan del Piero- sudah bergabung dengan Juve sejak tahun 1993 dan masuk sebagai salah satu pencetak gol terbanyak dalam sejarah klub.
»»  LANJUT BACA...

Thiago Silva Incar Ban Kapten AC Milan

"Saya ingin menjadi pemimpin tim ini. Saya bermimpi menjadi kapten seperti Maldini."

TS33
Bek Thiago Silva berjanji akan bertahan lama di AC Milan. Apalagi, Silva ingin suatu saat mendapatkan kehormatan menjadi kapten tim Rossoneri.

Bek asal Brasil ini mengaku sangat mengagumi Liga Italia (Serie A). “Sangat fantastis bermain di pentas sepakbola Italia. Di Brasil, saya biasanya menyaksikan laga Serie A dan La Liga,” kata Silva dalam jumpa pers sebelum Milan melawan juara Belarusia, BATE Borisov di Liga Champions, dini hari nanti, seperti dilansir RossoneriBlog.

“Saya menyukai gaya sepakbola Italia yang selalu melahirkan bek-bek hebat. Itu memotivasi saya untuk meningkatkan kemampuan."

Bek 27 tahun ini menegaskan akan bertahan di Milan. Minimal sampai kontraknya berakhir kelak. “Saya berharap bisa bertahan di sini sampai 2016, saat kontrak saya berakhir. Saya sudah bilang hal ini berkali-kali kepada [Wakil Presiden Milan, Adriano] Galliani dan beberapa orang lain."

Pernyataan Silva sekaligus menolak ketertarikan kubu Barcelona selama ini. Apalagi, ia juga punya target khusus bersama Rossoneri.

"Saya ingin menjadi pemimpin tim ini. Saya bermimpi menjadi kapten seperti [Paolo] Maldini dan [Franco] Baresi. Itu sebuah kehormatan besar," lanjut Silva. "Saya sangat bahagia dibandingkan dengan mereka. Tapi, mereka pemain besar dan legenda Milan. Jalan saya masih panjang untuk mencapai level mereka."

Silva diragukan bisa tampil dalam laga melawan BATE, dini hari nanti. Tapi, mantan bek Fluminense ini sangat yakin timnya akan memetik kemenangan di San Siro.
»»  LANJUT BACA...

Rabu, 19 Oktober 2011

Gol Telat Aguero Bungkam Villarreal

Aguero mencetak gol penentu kemenangan ManCity di masa injury time.

Manchester City nyaris berbagi angka dengan Villarreal, pada laga penyisihan Grup A Liga Champions Eropa. Rabu dini hari WIB, 19 Oktober 2011, ManCity meraih kemenangan 2-1 di Etihad Stadium, berkat gol Sergio Aguero di masa injury time.

Di babak pertama, pelatih ManCity Roberto Mancini hanya mengandalkan Edin Dzeko di sektor serangan. Aguero sementara menghuni bangku cadangan, Mario Balotelli tidak masuk skuad lantaran cedera, sedangkan Carlos Tevez masih menjalani hukuman larangan tampil dari klub.

Di babak pertama, ManCity langsung dikejutkan dengan gol cepat tamunya. Laga tercatat baru berjalan empat menit, Villarreal sudah membuka keunggulan melalui gol gelandang Cani, usai memanfaatkan bola rebound tembakan Giuseppe Rossi yang tidak sempurna dihalau Joe Hart.

Beberapa peluang didapat tim tuan rumah, namun belum berhasil menyamakan kedudukan. Usaha ManCity memecah kebuntuan akhirnya terwujud, saat babak pertama tersisa dua menit lagi.

Namun, gol pertama tuan rumah dihasilkan dari aksi bunuh diri pemain Villarreal, Marchena. Bermaksud mengawal Dzeko, yang bersiap menyambut umpan silang Kolarov, tandukan Marchena malah menjebol gawang sendiri.

Skor imbang 1-1 mengantarkan babak kedua. Demi meraih hasil sempurna di kandang, Mancini menambah daya serang ManCity dengan memasukkan Aguero di menit 62, untuk menggantikan De Jong.

Namun sepanjang babak kedua, tim tuan rumah nyaris tak mampu merubah keadaan. Hingga memasuki masa injury time, ManCity akhirnya kembali menjebol gawang Villarreal berkat gol Aguero.

Meski meraih tambahan tiga poin (4 poin), ManCity tak beranjak dari urutan ketiga di klasemen sementara Grup A. Puncak klasemen masih dikuasai Bayern Munich (7 poin), yang bermain 1-1 melawan Napoli (5 poin), sedangkan Villarreal masih terjebak di dasar klasemen lantaran belum mengumpulkan satupun poin.

Susunan pemain:

ManCity: Hart, Kompany, Zabaleta, Lescott, Kolarov, Adam Johnson, Nasri, De Jong, Toure, Silva, Dzeko. Subs: Pantilimon, Richards, Milner, Savic, Aguero, Barry, Clichy.

Villarreal: Lopez, Rodriguez, Marchena, Catala, Zapata, Soriano, Valero, Cani, De Guzman, Perez, Rossi. Subs: Sanchez, Musacchio, Gaspar, Mubarak, Bordas, Gullon, Joselu.
»»  LANJUT BACA...

Dua Penalti Rooney Menangkan MU

MU tampil dengan 10 pemain sejak menit 65 usai Vidic diganjar kartu merah.

Manchester United meraih kemenangan pertamanya di pentas Liga Champions musim ini. Finalis musim kemarin itu memetik tambahan 3 angka dari tuan rumah Otelul Galati lewat dua gol penalti Wayne Rooney, Rabu, 19 Oktober 2011.

Kesulitan mengembangkan permainan di babak pertama, MU mencoba lebih ngotot di paruh waktu kedua. Rooney dan kawan-kawan nampak mulai menerapkan gaya permainan cepatnya.

Di 15 menit awal babak kedua ini pertandingan berjalan lumayan keras. Terbukti, wasit sampai harus mengeluarkan 4 kartu kuning masing-masing untuk Cornel Rapa, Michael Carrick, Milan Perendija dan Ionut Neagu.

MU akhirnya memecah kebuntuan di menit 65. Rooney membawa timnya unggul lewat gol dari titik putih.

Hadiah tendangan penalti itu didapat The Red Devils, julukan MU, setelah Sergiu Costin melakukan handball di daerah terlarang.

Berselang dua menit dari gol itu, MU terpaksa bermain dengan 10 orang. Nemaja Vidic mendapat kartu merah langsung dari wasit karena dianggap melakukan pelanggaran keras kepada salah seorang pemain lawan.

Menang jumlah, Galati mampu balik menekan MU. Tiga peluang emas berhasil mereka dapatkan hingga memasuki menit 80. Sayangnya, semua percobaan dari Bratislav Punosevac, Liviu Antal serta Cornel Rapa tidak ada yang membuahkah hasil.

Malah pada menit 87, wakil Rumania tersebut harus kehilangan pemainnya. Milan Perendija menerima kartu kuning kedua.

Jelang penghabisan, MU berjuang keras memburu gol lagi. Hasil positif didapat pada injury time. Rooney dilanggar oleh Antal di kotak penalti. Dan penyerang yang biasa dipanggil Wazza itu menggetarkan jala gawang Brakno Grahovac untuk kali kedua.

MU menang dengan skor 2-0. Atas hasil itu mereka berhasil naik ke posisi 2 klasemen sementara Grup C.

Seperti sudah disebutkan, Ini menjadi kemenangan pertama anak-anak asuh Sir Alex Ferguson di Liga Champions musim sekarang. Sebelumnya, MU diketahui hanya sanggup dua kali imbang dengan Benfica dan FC Basel.

SUSUNAN PEMAIN

Otelul Galati: Brakno Grahovac, Cornel Rapa, Milan Perendija, Liviu Antal, Sorin Frunza, Sergiu Costin, Ioan Filip, Salageanu, Ionut Neagu, Gabriel Giurgiu, Bratislav Punosevac.

Manchester United: Anders Lindegaard, Fabio Da Silva, Nemanaja Vidic, Chris Smalling, Patrice Evra, Antonio Valencia, Anderson, Michael Carrick, Luis Nani, Wayne Rooney, Javier Hernandez.
»»  LANJUT BACA...

Sempat Unggul, Badstuber Rugikan Bayern

NAPOLI – Tak gugup menghadapi 46 ribu fans Napoli, Bayern Munich sempat unggul melalui gol cepat Toni Kroos. Akan tetapi, bek Bayern, Holger Badstuber menjadi tersangka, setelah menciptakan gol bunuh diri.

Dalam matchday ketiga, Liga Champions Grup A pada dini hari (19/10/2011) ini, Bayern harus bertandang ke San Paolo. Meski begitu, kemapanan mental tim asuhan Jupp Heynckes ini tetap terjaga. Bahkan sempat unggul lebih dulu.

Gol cepat Bayern itu, diciptakan Toni Kroos, di menit kedua. Kronologisnya bermula dari akselerasi Jerome Boateng yang tak terbendung Paolo Cannavaro dkk. Merasa bebas dari kawalan, Boateng melepaskan umpan mendatar yang langsung disambar Kroos, yang berdiri di depan portiere Napoli, Morgan De Sanctis. Gol tersebut merubah kedudukan 1-0 untuk tim tamu.

Merasa tak mau dipermalukan, Il Partenopei mencoba balik menekan. Sejumlah serangan pun dirancang melalui playmaker Marek Hamsik, tapi selalu gagal menembus tembok tebal Bayern.

Napoli kembali mendapat teror dari serangan Bayern. Pada menit ke-31, berawal dari sepak pojok, Jerome Boateng yang berdiri bebas sempat menerima bola liar yang langsung dihujamkan ke gawang Napoli.

Tapi kali ini, De Sanctis dengan sigapnya menghalau sepakan pelan Boateng tersebut. Napolo kembali tak mau kalah untuk balik menekan. Sekian lama mencoba merancang serangan cepat, akhirnya gol penyeimbang datang juga, tapi bukan melalui kaki pemain Napoli.

Ya, nampaknya, malam ini sungguh tak bersahabat dengan Badstuber. Setelah di awal babak pertama harus diganjar kartu kuning oleh wasit Olegario Benquerenca karena menekel Walter Gargano, di menit ke-39 Badstuber harus menyaksikan bola yang menyentuh kakinya mengarah ke gawang Bayern.

Awalnya, Cristian Maggio yang menusuk sisi kiri Bayern, hendak mengirim assist untuk Ezequile Lavezzi dan Edinson Cavani. Tetapi apa daya, bola yang sedianya ingin dihalau Badstuber malah mengarah ke sarang Bayern. Torwart (kiper) Manuel Neuer yang telah mati langkah pun sudah tak berdaya menyelamatkan gawangnya.

Susunan Pemain:
Napoli: Morgan De Sanctis, Salvatore Aronica, Juan Zúñiga, Paolo Cannavaro, Hugo Campagnaro, Cristian Maggio, Walter Gargano, Gokhan Ìnler, Marek Hamšík, Edinson Cavani, Ezequile Lavezzi.

Bayern Munich: Manuel Neuer, Philip Lahm, Daniel van Buyten, Jerome Boateng, Holger Badstuber, Bastian Schweinsteiger, Franck Ribéry, Anatoliy Tymoshchuk, Toni Kroos, Mario Gómez, Thomas Müller.
»»  LANJUT BACA...

Tampil Ganas, Los Blancos Hajar Lyon

MADRID- Keganasan Real Madrid di kancah La Liga dengan menggunduli lawan-lawannya lewat skor besar tampaknya telah mewabah ke ajang Liga Champions. Olympique Lyon menjadi korban keganasan pasukan Jose Mourinho, setelah ditaklukan 4-0 pada lanjutan Grup D Rabu (19/10/2011) dini hari WIB.


Gol-gol Los Blancos diciptakan Karim Benzema di babak pertama menit ke 19 disusul tiga gol berikutnya di babak kedua melalui Sami Khedira (47’), gol bunuh diri Hugo Lloris di menit ke 55, serta Sergio Ramos di menit ke 81.

Menjamu Olympique Lyon, klub raksasa Spanyol Real Madrid mengincar hattrick kemenangan mereka di kancah Liga Champions musim ini. Pelatih Jose Mourinho, lebih memilih memasang Karim Benzema di pertandingan ini, daripada Gonzalo Higuain.

Padahal Higuain sedang On Fire, striker internasional Argentina itu telah menemukan penampilan terbaik, dengan membukukan tiga hattrick sekaligus dalam dua pekan. Terakhir, Higuain menjadi bintang saat Los Balancos menghancurkan Real Betis 4-1, Minggu (16/10/2011) dini hari WIB.

Sedangkan bagi tim tamu, mencuri poin di Santiago Bernabeu menjadi misi rahasia mereka, sekaligus menggusur Madrid dari pucuk klasemen sementara Grup D, Liga Champions 2011/2012.

Babak Pertama

Madrid mendominasi jalannya babak pertama, beberapa peluang berhasil mereka ciptakan. Terutama pada peluang di menit ketujuh yang diperoleh Cristiano Ronaldo. CR7 melepaskan tendangan kejutan dari jarak 30 yard, tapi sayang masih bisa dimentahkan oleh penjaga gawang Lyon Hugo Lloris,

Menit ke 19, Benzema berhasil membuka skor Madrid. Bermula dari tendangan sudut yang dilakukan oleh Mesut Ozil, bola lambung disambut dengan kepala Ronaldo menuju ke sisi kanan tiang gawang Lloris. Kemudian Benzema yang berdiri bebas di sudut kanan, dengan sedikit sentuhannya berhasil menyarangkan bola ke gawang mantan klubnya itu.

Menit 40, Madrid nyaris saja memperbesar kedudukan, setelah Xabi Alonso melepaskan umpan lewat tendangan bebasnya ke arah Benzema. Pemain Timnas Prancis itu pun tanpa kesulitan menceploskan bola untuk kedua kalinya ke gawang Lloris. Tapi sayang gol tersebut dianulir.

Pasalnya, Alonso mengeksekusi tendangan bebas tersebut saat wasit Cuneyt Cakir dari Turki sedang menghitung jarak pagar betis Lyon. Alhasil, bukan mendapatkan gol, Alonso malah mendapatkan kartu kuning.

Hingga turun minum, gol dari Benzema itu menjadi gol semata wayang di babak pertama itu, sekaligus membawa Madrid memimpin 1-0 atas Lyon.

Babak Kedua

Di Awal babak kedua Benzema membuktikan tajinya. Dia membuktikan selalu bermain garang jika bertemu mantan klubnya tersebut. Kali ini dia menjadi inspirator sukses Madrid menambah gol. Umpannya ke Sami Khedira berhasil dikonversi dengan baik oleh Pemain Timnas Jerman itu. Dengan datangnya gol Khedira itu di menit ke 47 Madrid unggul 2-0.

Menit ke 55, Los Merengues kembali memperbesar skor. Ozil mencatatkan dirinya di papan skor dengan golnya ke gawang Lloris. Berawal dari kemelut di depan gawang Lyon, bola berusaha dibuang oleh salah satu bek Lyon. Bukannya keluar lapangan, bola malah jatuh di kaki Ozil.

Tanpa bepikir panjang, Ozil langsung melepaskan bola tersebut ke arah gawang Lloris. Kiper Timnas Prancis ini pun terlihat panik dan terpaksa menjadi andil terciptanya gol ketiga ini. Gol bunuh diri Lloris ini memaksanya memungut bola dari gawangnya sendiri untuk kali ketiga. Madrid pun unggul tiga gol tanpa balas.

Lepas gol ketiga, bukannya bermain bertahan, Madrid malah mengepung setengah lapangan yang dimiliki Lyon. Sehingga memaksa, pasukan Rami Garde ini di bawah tekanan tuan rumah.

Madrid sebenarnya bisa saja unggul 4-0 dari Lyon, namun wasit Cakir kembali menganulir tendangan yang dilesakkan Ronaldo. Hakim garis mengklaim, ada gerakan dari Kaka yang tengah berdiri dalam posisi off side saat Ronaldo melepaskan tendangan.

Gol keempat akhirnya datang juga, kali ini melalui kaki bek sayap Sergio Ramos di menit ke 81. Memanfaatkan umpan matang dari tendangan sudut Kaka, Ramos melepaskan bola keras dengan menggunakan kaki kirinya, sekaligus memperbesar keunggulan Madrid menjadi 4-0.

Hingga peluit panjang dibunyikan tanda pertandingan usai, Madrid tetap memimpin 4-0 atas Lyon. Dengan hasil ini, maka Madrid meraih kemenangan ketiganya secara beruntun dengan sembilan poin. Sedangkan, Lyon tetap puas dengan nilai empat dan posisinya mulai terancam dengan tim di peringkat ketiga, Ajax Amsterdam yang menang 2-0 atas Dinamo Zegreb.

Susunan Pemain 
REAL MADRID: 1. Casillas, 4. Sergio Ramos, 3. Pepe, 17. Arbeloa, 12. Marcelo, 14. Xabi Alonso, 10. M. Ozil (Kaka 66’), 6. S. Khedira (F.Contreao 61’), 22. Á. di María, 7. Cristiano Ronaldo, 9. K. Benzema (Higuain 72’)

OLYMIPQUE LYON: 1. H. Lloris, 13. A. Reveillere, 20. A. Cissokho, 4. B. Kone, 5. D. Lovren , 6. K. Kallstrom, 11. Michel Bastos, 8. Y. Gourcuff (Ederson 66’), 15. G. Fofana, 18. B. Gomis (Dabo 80’), 19. J. Briand
»»  LANJUT BACA...

Giampaolo Pazzini Antar Inter Raih Kemenangan

Inter Milan memimpin klasemen Grup B Liga Champions setelah menundukkan Lille 1-0.

Inter Milan menguasai tampuk klasemen Grup B Liga Champions setelah mengalahkan tuan rumah Lille berkat gol tunggal Giampaolo Pazzini.Sebelum pertandingan ini, CSKA Moskwa berhasil mengudeta tampuk klasemen berkat kemenangan telak tiga gol tanpa balas atas Trabzonspor. Mengetahui kemenangan dapat membawa mereka merengkuh peluang lolos ke babak berikutnya, Lille dan Inter tampil bersemangat.Pada menit ke-21, Pazzini menuntaskan umpan silang Mauro Zarate, yang menerima bola dari Wesley Sneijder di sayap kiri. Tertinggal, Lille segera menggiatkan serangan mereka. 

Mathieu Debuchy mengancam dan dihalau Julio Cesar, sementara tembakan Joe Cole melebar.Di ujung babak pertama, Zarate hampir menggandakan keunggulan Inter kalau saja tidak diblok oleh Marko Basa.Lille makin meningkatkan serangan usai turun minum. Cesar harus bersusah payah mencegah gawangnya dari kebobolan. Secara beruntun peluang tuan rumah lahir melalui upaya Moussa Sow, Florent Balmont, dan Eden Hazard. 

Namun, lini belakang Inter yang digalang Lucio dan Cristian Chivu terbukti solid.Dimitri Payet hampir menciptakan gol balasan ketika tendangan melengkungnya mengarah ke tiang jauh. Beruntung bola masih dapat dijangkau oleh Cesar.Peluang putus asa Lille kemudian dihasilkan Franck Beria dan Debuchi, tetapi keduanya tidak mampu menundukkan Cesar. Kedudukan 1-0 untuk tim tamu pun bertahan hingga usai pertandingan.Kedua tim akan berhadapan lagi 2 November mendatang dengan giliran Inter menjadi tuan rumah.
»»  LANJUT BACA...

SEJARAH LIGA CHAMPIONS EROPA

Trofi Liga Champions
Pecinta sepak bola mana yang tidak kenal dengan Liga Champions Eropa. Kompetisi yang mempertemukan juara-juara liga sepak bola Eropa ini banyak menyita banyak perhatian pencinta sepak bola dibelahan dunia. 

Sejak awal bergulirnya tahun 1955-1966 sampai sekarang (musim 2010-2011), Real Madrid menjadi klub pengoleksi trofi Piala Champions (Sekarang : Liga Champions) terbanyak dengan jumlah koleksi 9 trofi disusul oleh AC Milan di peringkat ke-2 dengan jumlah koleksi 7 trofi dan Liverpool ditempat ke-3 dengan jumlah koleksi 5 trofi.

Sejak musim kompetisi 2000-2001, UEFA memberikan penghormatan kepada klub-klub yang berkompetisi di Liga Champions untuk menambahkan simbol di kostum mereka, simbol ini dikenal dengan nama "Badge of Honour". 

Badge of Honour berupa gambar trofi piala Liga Champions. Di atas gambar trofi terdapat angka yang merepresentasikan jumlah gelar Liga Champions yang telah diraih oleh klub. 
Simbul ini dipasang dilengan kiri kostum pemain klub yang berlaga dikompetisi Liga Champions. Untuk pemasangan simbul ini, UEFA punya kriteria tersendiri yaitu hanya klub yang pernah menjuarai turnamen ini sebanyak 5-kali dan klub yang mampu menjuarai turnamen ini sebanyak 3-kali berturut-turut.

Sampai saat ini hanya ada 5 klub yang boleh memakai simbul ini dan ini merupakan kebanggan tersendiri dan kehormatan buat klub-klub yang dapat memakai simbol "Badge of Honour" dikostum mereka. Klub-klub yang boleh memasang "Badge of Honour" diantaranya :

Gambar Badge of Honour
  • REAL MADRID (5-Kali Juara/Lebih)
9-Kali Juara : 1955-1956; 1956-1957; 1957-1958; 1958-1959; 1959-1960; 1965-1966; 1997-1998; 1999-2000; 2001-2002
  • AC MILAN (5-Kali Juara/Lebih)
7-Kali Juara : 1962-1963; 1968-1969; 1988-1989; 1989-90; 1993-1994; 2002-2003; 2006-2007
  • LIVERPOOL (5-Kali Juara/Lebih)
5-Kali Juara : 1976-1977; 1977-1978; 1980-1981; 1983-1984; 2004-2005
  • AJAX AMSTERDAM (3-Kali Juara Berturut-turut)
4-Kali Juara : 1970-1971; 1971-1972; 1972-1973, 1994-1995
  • BAYERN MUNCHEN (3-Kali Juara Berturut-turut)
4-Kali Juara : 1973-1974; 1974-1975; 1975-1976, 2000-2001

SEJARAH PIALA CHAMPIONS

Ide awal datang dari seorang wartawan majalah Prancis L-Equipe yang bernama Gabriel Harnot, Ide ini iya kemukan lantaran marah atas sikap pongah Klub asal Inggris, Wolverhampton Wanders, yang mengklaim dirinya sebagai juara dunia. 

Harnot pun langsung memberikan ide ini kepada petinggi UEFA yang tengah menggelar kongres UEFA di Wina, 2 Maret 1955. Sayangnya ide ini mendapat penolakan dikarenakan UEFA sendiri kala itu lebih sibuk untuk mempersiapkan kejuaraan antar negara.

Harnot pun tidak putus asa, ia kemudian mendatangi L'Equipe, harian olahraga tempat dirinya bernaung dan juga kolega kolega yang dia miliki, untuk membicarakan ide tersebut. Hasilnya, mereka menerima ide ini dan bersedia membiayai turnamen yang awalnya diberi nama Piala Champions ini.

Untuk lebih memeriahkan hajatan besar ini, mereka mengundang beberapa tim elite eropa seperti Servette (Swiss), Sporting Lisbon (Portugal), Rapid Wina(Austria), AC Milan(Italia), Rot-Weiss Essen (Jerman Barat), IF Djurgaardens (Swedia), voros Loboga (Hongaria), AGF Aarhus (Denmark), Real Madrid (Spanyol), Parizan Belgarde (yugoslawakia),PSV Eindhoven (Belanda), FC Saarbrucken, Hibernian (Scotlandia, Gwardiana Warsawa (Polandia), Anderlecht(Belgia), dan Stade Reims (Perancis).

Usai mendapatkan dana dan juga klub, tim penyelenggara yang diketuai oleh Harnot langsung mengundang perwakilan klub tersebut untuk menetapkan tanggal. Setelah berunding selama tiga jam mereka semua menyepakati kalau kick off pertama (pertandingan pertama) dimuali tanggal 3 April 1955). Dan mengenai sistem pertandingannya ditetapkanlah sistem tandang dan kandang supaya lebih adil. 


FORMAT BARU

Sejak musim 1992-1993, format dan nama kompetisi ini dirubah. Mulai musim 1992-199 diikuti oleh 32 klub Eropa yang dikompetisi utama, kejuaraan mempunyai tiga babak kualifikasi, diantaranya :

  • Fase Qualifying
UEFA memberlakukan babak ini untuk melengkapi jumlah peserta kompetisi agar menjadi 32 klub yang berhak masuk ke babak fase grup.
  • Fase Grup
Pada fase ini diikuti oleh 32 klub dan dibagi menjadi 8 grup. Masing-masing grup terdiri dari 4 klub, sistem pertandingan digunakan sistem home and away. 2 klub dengan nilai tertinggi melanjutkan kompetisi ke babak sistem gugur.
  • Fase Knock Out
16 klub yang berhasil melaju ke babak ini akan bertanding dengan menggunakan sistem home and away sehingga menyisakan 2 klub yang berlaga di final.
Final dilaksanakan ditempat netral yang telah ditentukan oleh UEFA jauh hari sebelum kompetisi dimulai dan hanya 1-kali pertandingan saja, pemenang dalam pertandingan inilah juaranya.


KUALIFIKASI

Kualifikasi untuk Liga Champions ditentukan oleh posisi tim-tim di liga domestik dan melalui sistem kuota, negara-negara yang mempunyai liga domestik yang lebih kuat diberikan lebih banyak tempat. Klub yang bermain di liga domestik yang lebih kuat juga mulai ikut pada babak yang lebih akhir. Misalnya, tiga liga terkuat, menurut peringkat UEFA, akan melihat juara dan runner-upnya langsung masuk ke babak fase grup, dan peringkat ketiga dan keempat masuk pada babak kualifikasi ketiga. 

Ada pengecualian pada peraturan ini, juara bertahan Liga Champions lolos secara otomatis ke babak grup tanpa tergantung posisi akhirnya di liga domestik. Dalam perputaran kompetisi liga Champion klub-klub bertarung sengit untuk menempati posisi teratas sehingga layak ikut serta kejuaraan ini,


DISTRIBUSI JUARA BERDASARKAN NEGARA


  • Spanyol (13 gelar juara)
Real Madrid 9-Kali :
 1955-1956; 1956-1957; 1957-1958; 1958-1959; 1959-1960; 1965-1966; 1997-1998; 1999-2000; 2001-2002
Barcelona 4-Kali :
1991-1992; 2005-2006; 2008-2009; 2010-2011
  • Italia (12 gelar juara)
AC Milan 7-Kali :
1962-1963; 1968-1969; 1988-1989; 1989-90; 1993-1994; 2002-2003; 2006-2007
Inter Milan 3-Kali :
1963-1964; 1964-1965; 2009-2010
Juventus 2-Kali :
1984-1985; 1995-1996
  • Inggris (11 gelar juara)
Liverpool 5-Kali :
1976-1977; 1977-1978; 1980-1981; 1983-1984; 2004-2005
Manchester United 3-Kali :
1967-1968; 1998-1999; 2007-2008
Nottingham Forest F.C. 2-Kali :
1978-1979; 1979-1980
Aston Villa F.C. 1-Kali :
1981-1982
  • Jerman (6 gelar juara)
Bayern Munchen 4-Kali :
1973-1974; 1974-1975; 1975-1976, 2000-2001
Borussia Dortmund 1-Kali :
1996-1997
Hamburg SV 1-Kali :
1982-1983
  • Belanda (6 gelar juara)
Ajax 4-Kali :
1970-1971; 1971-1972; 1972-1973, 1994-1995
PSV Eindhoven 1-Kali :
1987-1988
Feyenoord 1-Kali :
1969-1970
  • Portugal (4 gelar juara)
Benfica 2-Kali :
1960-1961; 1961-1962
FC Porto 2-Kali :
1986-1987, 2003-2004
  • Perancis (1 gelar juara)
Olympique de Marseille 1-Kali :
1992-1993
  • Rumania (1 gelar juara)
Steaua Bucureşti 1-Kali :
1985-1985
  • Serbia (1 gelar Juara)
Crvena Zvezda 1-Kali :
1990-1991
  • Skotlandia (1 gelar juara)
Celtic 1-Kali :
1966-1967
»»  LANJUT BACA...

Selasa, 18 Oktober 2011

Real Madrid Bidik Pemain Muda Real Betis


Pemain muda Real Betis Alvaro Vadillo masuk dalam daftar kandidat pemain Real Madrid di masa mendatang.

Real Madrid mengungkapkan ketertarikan mereka terhadap pemain muda Real Betis, Alvaro Vadillo.

Ketertarikan itu diungkapkan pelatih Real Madrid Jose Mourinho. Menurutnya, Vadillo punya bakat besar.

"Ia pemain muda dengan potensi yang luar biasa," kata Mourinho, Senin (17/10).

"Real Madrid sudah membuat sejumlah usaha untuk berusaha menggaetnya," lanjutnya.

Vadillo sendiri banyak dibandingkan dengan Cristiano Ronaldo terkait cara bermainnya. Vadillo masih berusia 17 tahun saat ini.
»»  LANJUT BACA...

Milan Segera Dapatkan 'New Rui Costa'

AC Milan

Fabio Lopes akan menjadi remaja Portugal kedua yang diboyong Milan.

Fabio Lopes, gelandang Real Betis berusia 18 tahun, berharap dirinya segera meneken kontrak dengan AC Milan.

Lopes, yang dijuluki 'new Rui Costa', telah melewati tes medis di Milan. Namun, Real Betis dan I Rossoneri masih belum merampungkan perundingan.

"Saya berharap Real Betis dan Milan mencapai kesepakatan, dan saya bisa segera berlatih dengan I Rossoneri," ujar Lopes kepada Antena 1.

"Jika perundingan tidak menghasilkan kesepakatan, saya punya alternatif lain untuk tetap berada di Italia," lanjutnya.

Lopes pernah bermain di Estoril, Sporting Lisbon, dan Benfica. Ia pindah ke Betis tahun 2010 setelah tidak mendapat banyak kesempatan bermain dengan klub kota kelahirannya.

Publik Betis sering menjulukinya 'new Rui Costa', dan Lopes tersanjung. Ia juga termotivasi untuk menyejajarkan diri dengan pemain pujaan masa kecilnya.

Jika perundingan transfer berhasil, Lopes akan menjadi remaja Portugal kedua yang dibeli Milan. Satu lainnya; Ricardo Ferreira -- juga berusia 18 tahun -- diboyong dari Porto, Juli lalu.
»»  LANJUT BACA...

Milan Dan Barcelona Berebut Pemain Berjuluk 'New Kaka'

Oscar
Barcelona tertarik mendapatkan Oscar, setelah pemain itu mencetak hat-trick untuk Brasil di Piala Dunia U20.

AC Milan dan Barcelona dikabarkan terlibat persaingan serius untuk mendapatkan Oscar, gelandang Internacional berjuluk 'new Kaka'.

Ariedo Braida, transfer chief Milan, kini berada di Brasil untuk membuka pembicaraan transfer Oscar dengan manajemen Internacional.

Barcelona juga telah lama mengincar Oscar, dan menempatkannya di dalam daftar belanja. Manajemen Barcelona kian tergiur mendapatkan Oscar, setelah pemain itu mencetak hat-trick untuk Brasil di Piala Dunia U20, tahun lalu.

Pers Brasil memberitakan Oscar memiliki banyak kesamaan dengan Ricardo Kaka. Ia memiliki kecepatan, dan teknik yang tinggi.

Internacional sejauh ini belum menanggapi minat Milan dan Barcelona. Pers Brasil juga tidak berani berspekulasi soal harga jual Oscar.
»»  LANJUT BACA...

Napoli-Bayern Munich: Jaga Rekor

Napoli
Liga Champions Musim 2011/12 - Matchday 3

Napoli dan Bayern Munich sama sama memiliki rekor tak pernah kalah di fase grup Liga Champions musim ini. Rekor itu yang dinihari berusaha untuk dipertahankan.

Napoli sedikit di atas angin, karena laga nanti akan dilangsungkan di San Paulo, stadion angker mereka. Dukungan fans dijamin pasti tersedia.

Tapi tak cukup hanya semangat dan dukungan untuk bisa menaklukkan Bayern. Napoli juga dituntut untuk tidak membuat kesalahan sekecil apa pun jika ingin meraih poin penuh dan menguasai Grup A.

Napoli juga punya modal statistik penting. Dalam sembilan laga terakhir di level internasional di San Paolo, Napoli belum pernah kalah dan dalam enam laga terakhir belum kebobolan.

Namun demikian, Bayern bukan tim yang mudah ditaklukkan, atau sekadar di tahan imbang. Lihat saja rekor mereka di musim ini, di mana skuad Jupp Heyckes itu jarang sekali kalah.

Komposisi tim Bayern juga terbilang komplet. Absennya Arjen Robben terbukti tidak menjadi masalah berarti karena pemain pilar lain sangat bisa diandalkan.

Sementara Napoli ditinggal Marco Donadel dan Goran Pandev. Untuk nama terakhir, kemungkinan sudah bisa dimainkan dari bangku cadangan.

Susunan Pemain: (Perkiraan)
Napoli: De Sanctis; Campagnaro, Cannavaro; Aronica; Maggio, Inler, Gargano, Dossena; Hamšík, Lavezzi; Cavani

Bayern: Neuer; Boateng, Van Buyten, Badstuber, Lahm; Tymoshchuk, Schweinsteiger; Müller, Kroos, Ribéry; Gomez
»»  LANJUT BACA...

Template by:

Free Blog Templates