Rabu, 19 Oktober 2011

Gol Telat Aguero Bungkam Villarreal

Aguero mencetak gol penentu kemenangan ManCity di masa injury time.

Manchester City nyaris berbagi angka dengan Villarreal, pada laga penyisihan Grup A Liga Champions Eropa. Rabu dini hari WIB, 19 Oktober 2011, ManCity meraih kemenangan 2-1 di Etihad Stadium, berkat gol Sergio Aguero di masa injury time.

Di babak pertama, pelatih ManCity Roberto Mancini hanya mengandalkan Edin Dzeko di sektor serangan. Aguero sementara menghuni bangku cadangan, Mario Balotelli tidak masuk skuad lantaran cedera, sedangkan Carlos Tevez masih menjalani hukuman larangan tampil dari klub.

Di babak pertama, ManCity langsung dikejutkan dengan gol cepat tamunya. Laga tercatat baru berjalan empat menit, Villarreal sudah membuka keunggulan melalui gol gelandang Cani, usai memanfaatkan bola rebound tembakan Giuseppe Rossi yang tidak sempurna dihalau Joe Hart.

Beberapa peluang didapat tim tuan rumah, namun belum berhasil menyamakan kedudukan. Usaha ManCity memecah kebuntuan akhirnya terwujud, saat babak pertama tersisa dua menit lagi.

Namun, gol pertama tuan rumah dihasilkan dari aksi bunuh diri pemain Villarreal, Marchena. Bermaksud mengawal Dzeko, yang bersiap menyambut umpan silang Kolarov, tandukan Marchena malah menjebol gawang sendiri.

Skor imbang 1-1 mengantarkan babak kedua. Demi meraih hasil sempurna di kandang, Mancini menambah daya serang ManCity dengan memasukkan Aguero di menit 62, untuk menggantikan De Jong.

Namun sepanjang babak kedua, tim tuan rumah nyaris tak mampu merubah keadaan. Hingga memasuki masa injury time, ManCity akhirnya kembali menjebol gawang Villarreal berkat gol Aguero.

Meski meraih tambahan tiga poin (4 poin), ManCity tak beranjak dari urutan ketiga di klasemen sementara Grup A. Puncak klasemen masih dikuasai Bayern Munich (7 poin), yang bermain 1-1 melawan Napoli (5 poin), sedangkan Villarreal masih terjebak di dasar klasemen lantaran belum mengumpulkan satupun poin.

Susunan pemain:

ManCity: Hart, Kompany, Zabaleta, Lescott, Kolarov, Adam Johnson, Nasri, De Jong, Toure, Silva, Dzeko. Subs: Pantilimon, Richards, Milner, Savic, Aguero, Barry, Clichy.

Villarreal: Lopez, Rodriguez, Marchena, Catala, Zapata, Soriano, Valero, Cani, De Guzman, Perez, Rossi. Subs: Sanchez, Musacchio, Gaspar, Mubarak, Bordas, Gullon, Joselu.
»»  LANJUT BACA...

Dua Penalti Rooney Menangkan MU

MU tampil dengan 10 pemain sejak menit 65 usai Vidic diganjar kartu merah.

Manchester United meraih kemenangan pertamanya di pentas Liga Champions musim ini. Finalis musim kemarin itu memetik tambahan 3 angka dari tuan rumah Otelul Galati lewat dua gol penalti Wayne Rooney, Rabu, 19 Oktober 2011.

Kesulitan mengembangkan permainan di babak pertama, MU mencoba lebih ngotot di paruh waktu kedua. Rooney dan kawan-kawan nampak mulai menerapkan gaya permainan cepatnya.

Di 15 menit awal babak kedua ini pertandingan berjalan lumayan keras. Terbukti, wasit sampai harus mengeluarkan 4 kartu kuning masing-masing untuk Cornel Rapa, Michael Carrick, Milan Perendija dan Ionut Neagu.

MU akhirnya memecah kebuntuan di menit 65. Rooney membawa timnya unggul lewat gol dari titik putih.

Hadiah tendangan penalti itu didapat The Red Devils, julukan MU, setelah Sergiu Costin melakukan handball di daerah terlarang.

Berselang dua menit dari gol itu, MU terpaksa bermain dengan 10 orang. Nemaja Vidic mendapat kartu merah langsung dari wasit karena dianggap melakukan pelanggaran keras kepada salah seorang pemain lawan.

Menang jumlah, Galati mampu balik menekan MU. Tiga peluang emas berhasil mereka dapatkan hingga memasuki menit 80. Sayangnya, semua percobaan dari Bratislav Punosevac, Liviu Antal serta Cornel Rapa tidak ada yang membuahkah hasil.

Malah pada menit 87, wakil Rumania tersebut harus kehilangan pemainnya. Milan Perendija menerima kartu kuning kedua.

Jelang penghabisan, MU berjuang keras memburu gol lagi. Hasil positif didapat pada injury time. Rooney dilanggar oleh Antal di kotak penalti. Dan penyerang yang biasa dipanggil Wazza itu menggetarkan jala gawang Brakno Grahovac untuk kali kedua.

MU menang dengan skor 2-0. Atas hasil itu mereka berhasil naik ke posisi 2 klasemen sementara Grup C.

Seperti sudah disebutkan, Ini menjadi kemenangan pertama anak-anak asuh Sir Alex Ferguson di Liga Champions musim sekarang. Sebelumnya, MU diketahui hanya sanggup dua kali imbang dengan Benfica dan FC Basel.

SUSUNAN PEMAIN

Otelul Galati: Brakno Grahovac, Cornel Rapa, Milan Perendija, Liviu Antal, Sorin Frunza, Sergiu Costin, Ioan Filip, Salageanu, Ionut Neagu, Gabriel Giurgiu, Bratislav Punosevac.

Manchester United: Anders Lindegaard, Fabio Da Silva, Nemanaja Vidic, Chris Smalling, Patrice Evra, Antonio Valencia, Anderson, Michael Carrick, Luis Nani, Wayne Rooney, Javier Hernandez.
»»  LANJUT BACA...

Sempat Unggul, Badstuber Rugikan Bayern

NAPOLI – Tak gugup menghadapi 46 ribu fans Napoli, Bayern Munich sempat unggul melalui gol cepat Toni Kroos. Akan tetapi, bek Bayern, Holger Badstuber menjadi tersangka, setelah menciptakan gol bunuh diri.

Dalam matchday ketiga, Liga Champions Grup A pada dini hari (19/10/2011) ini, Bayern harus bertandang ke San Paolo. Meski begitu, kemapanan mental tim asuhan Jupp Heynckes ini tetap terjaga. Bahkan sempat unggul lebih dulu.

Gol cepat Bayern itu, diciptakan Toni Kroos, di menit kedua. Kronologisnya bermula dari akselerasi Jerome Boateng yang tak terbendung Paolo Cannavaro dkk. Merasa bebas dari kawalan, Boateng melepaskan umpan mendatar yang langsung disambar Kroos, yang berdiri di depan portiere Napoli, Morgan De Sanctis. Gol tersebut merubah kedudukan 1-0 untuk tim tamu.

Merasa tak mau dipermalukan, Il Partenopei mencoba balik menekan. Sejumlah serangan pun dirancang melalui playmaker Marek Hamsik, tapi selalu gagal menembus tembok tebal Bayern.

Napoli kembali mendapat teror dari serangan Bayern. Pada menit ke-31, berawal dari sepak pojok, Jerome Boateng yang berdiri bebas sempat menerima bola liar yang langsung dihujamkan ke gawang Napoli.

Tapi kali ini, De Sanctis dengan sigapnya menghalau sepakan pelan Boateng tersebut. Napolo kembali tak mau kalah untuk balik menekan. Sekian lama mencoba merancang serangan cepat, akhirnya gol penyeimbang datang juga, tapi bukan melalui kaki pemain Napoli.

Ya, nampaknya, malam ini sungguh tak bersahabat dengan Badstuber. Setelah di awal babak pertama harus diganjar kartu kuning oleh wasit Olegario Benquerenca karena menekel Walter Gargano, di menit ke-39 Badstuber harus menyaksikan bola yang menyentuh kakinya mengarah ke gawang Bayern.

Awalnya, Cristian Maggio yang menusuk sisi kiri Bayern, hendak mengirim assist untuk Ezequile Lavezzi dan Edinson Cavani. Tetapi apa daya, bola yang sedianya ingin dihalau Badstuber malah mengarah ke sarang Bayern. Torwart (kiper) Manuel Neuer yang telah mati langkah pun sudah tak berdaya menyelamatkan gawangnya.

Susunan Pemain:
Napoli: Morgan De Sanctis, Salvatore Aronica, Juan Zúñiga, Paolo Cannavaro, Hugo Campagnaro, Cristian Maggio, Walter Gargano, Gokhan Ìnler, Marek Hamšík, Edinson Cavani, Ezequile Lavezzi.

Bayern Munich: Manuel Neuer, Philip Lahm, Daniel van Buyten, Jerome Boateng, Holger Badstuber, Bastian Schweinsteiger, Franck Ribéry, Anatoliy Tymoshchuk, Toni Kroos, Mario Gómez, Thomas Müller.
»»  LANJUT BACA...

Tampil Ganas, Los Blancos Hajar Lyon

MADRID- Keganasan Real Madrid di kancah La Liga dengan menggunduli lawan-lawannya lewat skor besar tampaknya telah mewabah ke ajang Liga Champions. Olympique Lyon menjadi korban keganasan pasukan Jose Mourinho, setelah ditaklukan 4-0 pada lanjutan Grup D Rabu (19/10/2011) dini hari WIB.


Gol-gol Los Blancos diciptakan Karim Benzema di babak pertama menit ke 19 disusul tiga gol berikutnya di babak kedua melalui Sami Khedira (47’), gol bunuh diri Hugo Lloris di menit ke 55, serta Sergio Ramos di menit ke 81.

Menjamu Olympique Lyon, klub raksasa Spanyol Real Madrid mengincar hattrick kemenangan mereka di kancah Liga Champions musim ini. Pelatih Jose Mourinho, lebih memilih memasang Karim Benzema di pertandingan ini, daripada Gonzalo Higuain.

Padahal Higuain sedang On Fire, striker internasional Argentina itu telah menemukan penampilan terbaik, dengan membukukan tiga hattrick sekaligus dalam dua pekan. Terakhir, Higuain menjadi bintang saat Los Balancos menghancurkan Real Betis 4-1, Minggu (16/10/2011) dini hari WIB.

Sedangkan bagi tim tamu, mencuri poin di Santiago Bernabeu menjadi misi rahasia mereka, sekaligus menggusur Madrid dari pucuk klasemen sementara Grup D, Liga Champions 2011/2012.

Babak Pertama

Madrid mendominasi jalannya babak pertama, beberapa peluang berhasil mereka ciptakan. Terutama pada peluang di menit ketujuh yang diperoleh Cristiano Ronaldo. CR7 melepaskan tendangan kejutan dari jarak 30 yard, tapi sayang masih bisa dimentahkan oleh penjaga gawang Lyon Hugo Lloris,

Menit ke 19, Benzema berhasil membuka skor Madrid. Bermula dari tendangan sudut yang dilakukan oleh Mesut Ozil, bola lambung disambut dengan kepala Ronaldo menuju ke sisi kanan tiang gawang Lloris. Kemudian Benzema yang berdiri bebas di sudut kanan, dengan sedikit sentuhannya berhasil menyarangkan bola ke gawang mantan klubnya itu.

Menit 40, Madrid nyaris saja memperbesar kedudukan, setelah Xabi Alonso melepaskan umpan lewat tendangan bebasnya ke arah Benzema. Pemain Timnas Prancis itu pun tanpa kesulitan menceploskan bola untuk kedua kalinya ke gawang Lloris. Tapi sayang gol tersebut dianulir.

Pasalnya, Alonso mengeksekusi tendangan bebas tersebut saat wasit Cuneyt Cakir dari Turki sedang menghitung jarak pagar betis Lyon. Alhasil, bukan mendapatkan gol, Alonso malah mendapatkan kartu kuning.

Hingga turun minum, gol dari Benzema itu menjadi gol semata wayang di babak pertama itu, sekaligus membawa Madrid memimpin 1-0 atas Lyon.

Babak Kedua

Di Awal babak kedua Benzema membuktikan tajinya. Dia membuktikan selalu bermain garang jika bertemu mantan klubnya tersebut. Kali ini dia menjadi inspirator sukses Madrid menambah gol. Umpannya ke Sami Khedira berhasil dikonversi dengan baik oleh Pemain Timnas Jerman itu. Dengan datangnya gol Khedira itu di menit ke 47 Madrid unggul 2-0.

Menit ke 55, Los Merengues kembali memperbesar skor. Ozil mencatatkan dirinya di papan skor dengan golnya ke gawang Lloris. Berawal dari kemelut di depan gawang Lyon, bola berusaha dibuang oleh salah satu bek Lyon. Bukannya keluar lapangan, bola malah jatuh di kaki Ozil.

Tanpa bepikir panjang, Ozil langsung melepaskan bola tersebut ke arah gawang Lloris. Kiper Timnas Prancis ini pun terlihat panik dan terpaksa menjadi andil terciptanya gol ketiga ini. Gol bunuh diri Lloris ini memaksanya memungut bola dari gawangnya sendiri untuk kali ketiga. Madrid pun unggul tiga gol tanpa balas.

Lepas gol ketiga, bukannya bermain bertahan, Madrid malah mengepung setengah lapangan yang dimiliki Lyon. Sehingga memaksa, pasukan Rami Garde ini di bawah tekanan tuan rumah.

Madrid sebenarnya bisa saja unggul 4-0 dari Lyon, namun wasit Cakir kembali menganulir tendangan yang dilesakkan Ronaldo. Hakim garis mengklaim, ada gerakan dari Kaka yang tengah berdiri dalam posisi off side saat Ronaldo melepaskan tendangan.

Gol keempat akhirnya datang juga, kali ini melalui kaki bek sayap Sergio Ramos di menit ke 81. Memanfaatkan umpan matang dari tendangan sudut Kaka, Ramos melepaskan bola keras dengan menggunakan kaki kirinya, sekaligus memperbesar keunggulan Madrid menjadi 4-0.

Hingga peluit panjang dibunyikan tanda pertandingan usai, Madrid tetap memimpin 4-0 atas Lyon. Dengan hasil ini, maka Madrid meraih kemenangan ketiganya secara beruntun dengan sembilan poin. Sedangkan, Lyon tetap puas dengan nilai empat dan posisinya mulai terancam dengan tim di peringkat ketiga, Ajax Amsterdam yang menang 2-0 atas Dinamo Zegreb.

Susunan Pemain 
REAL MADRID: 1. Casillas, 4. Sergio Ramos, 3. Pepe, 17. Arbeloa, 12. Marcelo, 14. Xabi Alonso, 10. M. Ozil (Kaka 66’), 6. S. Khedira (F.Contreao 61’), 22. Á. di María, 7. Cristiano Ronaldo, 9. K. Benzema (Higuain 72’)

OLYMIPQUE LYON: 1. H. Lloris, 13. A. Reveillere, 20. A. Cissokho, 4. B. Kone, 5. D. Lovren , 6. K. Kallstrom, 11. Michel Bastos, 8. Y. Gourcuff (Ederson 66’), 15. G. Fofana, 18. B. Gomis (Dabo 80’), 19. J. Briand
»»  LANJUT BACA...

Giampaolo Pazzini Antar Inter Raih Kemenangan

Inter Milan memimpin klasemen Grup B Liga Champions setelah menundukkan Lille 1-0.

Inter Milan menguasai tampuk klasemen Grup B Liga Champions setelah mengalahkan tuan rumah Lille berkat gol tunggal Giampaolo Pazzini.Sebelum pertandingan ini, CSKA Moskwa berhasil mengudeta tampuk klasemen berkat kemenangan telak tiga gol tanpa balas atas Trabzonspor. Mengetahui kemenangan dapat membawa mereka merengkuh peluang lolos ke babak berikutnya, Lille dan Inter tampil bersemangat.Pada menit ke-21, Pazzini menuntaskan umpan silang Mauro Zarate, yang menerima bola dari Wesley Sneijder di sayap kiri. Tertinggal, Lille segera menggiatkan serangan mereka. 

Mathieu Debuchy mengancam dan dihalau Julio Cesar, sementara tembakan Joe Cole melebar.Di ujung babak pertama, Zarate hampir menggandakan keunggulan Inter kalau saja tidak diblok oleh Marko Basa.Lille makin meningkatkan serangan usai turun minum. Cesar harus bersusah payah mencegah gawangnya dari kebobolan. Secara beruntun peluang tuan rumah lahir melalui upaya Moussa Sow, Florent Balmont, dan Eden Hazard. 

Namun, lini belakang Inter yang digalang Lucio dan Cristian Chivu terbukti solid.Dimitri Payet hampir menciptakan gol balasan ketika tendangan melengkungnya mengarah ke tiang jauh. Beruntung bola masih dapat dijangkau oleh Cesar.Peluang putus asa Lille kemudian dihasilkan Franck Beria dan Debuchi, tetapi keduanya tidak mampu menundukkan Cesar. Kedudukan 1-0 untuk tim tamu pun bertahan hingga usai pertandingan.Kedua tim akan berhadapan lagi 2 November mendatang dengan giliran Inter menjadi tuan rumah.
»»  LANJUT BACA...

SEJARAH LIGA CHAMPIONS EROPA

Trofi Liga Champions
Pecinta sepak bola mana yang tidak kenal dengan Liga Champions Eropa. Kompetisi yang mempertemukan juara-juara liga sepak bola Eropa ini banyak menyita banyak perhatian pencinta sepak bola dibelahan dunia. 

Sejak awal bergulirnya tahun 1955-1966 sampai sekarang (musim 2010-2011), Real Madrid menjadi klub pengoleksi trofi Piala Champions (Sekarang : Liga Champions) terbanyak dengan jumlah koleksi 9 trofi disusul oleh AC Milan di peringkat ke-2 dengan jumlah koleksi 7 trofi dan Liverpool ditempat ke-3 dengan jumlah koleksi 5 trofi.

Sejak musim kompetisi 2000-2001, UEFA memberikan penghormatan kepada klub-klub yang berkompetisi di Liga Champions untuk menambahkan simbol di kostum mereka, simbol ini dikenal dengan nama "Badge of Honour". 

Badge of Honour berupa gambar trofi piala Liga Champions. Di atas gambar trofi terdapat angka yang merepresentasikan jumlah gelar Liga Champions yang telah diraih oleh klub. 
Simbul ini dipasang dilengan kiri kostum pemain klub yang berlaga dikompetisi Liga Champions. Untuk pemasangan simbul ini, UEFA punya kriteria tersendiri yaitu hanya klub yang pernah menjuarai turnamen ini sebanyak 5-kali dan klub yang mampu menjuarai turnamen ini sebanyak 3-kali berturut-turut.

Sampai saat ini hanya ada 5 klub yang boleh memakai simbul ini dan ini merupakan kebanggan tersendiri dan kehormatan buat klub-klub yang dapat memakai simbol "Badge of Honour" dikostum mereka. Klub-klub yang boleh memasang "Badge of Honour" diantaranya :

Gambar Badge of Honour
  • REAL MADRID (5-Kali Juara/Lebih)
9-Kali Juara : 1955-1956; 1956-1957; 1957-1958; 1958-1959; 1959-1960; 1965-1966; 1997-1998; 1999-2000; 2001-2002
  • AC MILAN (5-Kali Juara/Lebih)
7-Kali Juara : 1962-1963; 1968-1969; 1988-1989; 1989-90; 1993-1994; 2002-2003; 2006-2007
  • LIVERPOOL (5-Kali Juara/Lebih)
5-Kali Juara : 1976-1977; 1977-1978; 1980-1981; 1983-1984; 2004-2005
  • AJAX AMSTERDAM (3-Kali Juara Berturut-turut)
4-Kali Juara : 1970-1971; 1971-1972; 1972-1973, 1994-1995
  • BAYERN MUNCHEN (3-Kali Juara Berturut-turut)
4-Kali Juara : 1973-1974; 1974-1975; 1975-1976, 2000-2001

SEJARAH PIALA CHAMPIONS

Ide awal datang dari seorang wartawan majalah Prancis L-Equipe yang bernama Gabriel Harnot, Ide ini iya kemukan lantaran marah atas sikap pongah Klub asal Inggris, Wolverhampton Wanders, yang mengklaim dirinya sebagai juara dunia. 

Harnot pun langsung memberikan ide ini kepada petinggi UEFA yang tengah menggelar kongres UEFA di Wina, 2 Maret 1955. Sayangnya ide ini mendapat penolakan dikarenakan UEFA sendiri kala itu lebih sibuk untuk mempersiapkan kejuaraan antar negara.

Harnot pun tidak putus asa, ia kemudian mendatangi L'Equipe, harian olahraga tempat dirinya bernaung dan juga kolega kolega yang dia miliki, untuk membicarakan ide tersebut. Hasilnya, mereka menerima ide ini dan bersedia membiayai turnamen yang awalnya diberi nama Piala Champions ini.

Untuk lebih memeriahkan hajatan besar ini, mereka mengundang beberapa tim elite eropa seperti Servette (Swiss), Sporting Lisbon (Portugal), Rapid Wina(Austria), AC Milan(Italia), Rot-Weiss Essen (Jerman Barat), IF Djurgaardens (Swedia), voros Loboga (Hongaria), AGF Aarhus (Denmark), Real Madrid (Spanyol), Parizan Belgarde (yugoslawakia),PSV Eindhoven (Belanda), FC Saarbrucken, Hibernian (Scotlandia, Gwardiana Warsawa (Polandia), Anderlecht(Belgia), dan Stade Reims (Perancis).

Usai mendapatkan dana dan juga klub, tim penyelenggara yang diketuai oleh Harnot langsung mengundang perwakilan klub tersebut untuk menetapkan tanggal. Setelah berunding selama tiga jam mereka semua menyepakati kalau kick off pertama (pertandingan pertama) dimuali tanggal 3 April 1955). Dan mengenai sistem pertandingannya ditetapkanlah sistem tandang dan kandang supaya lebih adil. 


FORMAT BARU

Sejak musim 1992-1993, format dan nama kompetisi ini dirubah. Mulai musim 1992-199 diikuti oleh 32 klub Eropa yang dikompetisi utama, kejuaraan mempunyai tiga babak kualifikasi, diantaranya :

  • Fase Qualifying
UEFA memberlakukan babak ini untuk melengkapi jumlah peserta kompetisi agar menjadi 32 klub yang berhak masuk ke babak fase grup.
  • Fase Grup
Pada fase ini diikuti oleh 32 klub dan dibagi menjadi 8 grup. Masing-masing grup terdiri dari 4 klub, sistem pertandingan digunakan sistem home and away. 2 klub dengan nilai tertinggi melanjutkan kompetisi ke babak sistem gugur.
  • Fase Knock Out
16 klub yang berhasil melaju ke babak ini akan bertanding dengan menggunakan sistem home and away sehingga menyisakan 2 klub yang berlaga di final.
Final dilaksanakan ditempat netral yang telah ditentukan oleh UEFA jauh hari sebelum kompetisi dimulai dan hanya 1-kali pertandingan saja, pemenang dalam pertandingan inilah juaranya.


KUALIFIKASI

Kualifikasi untuk Liga Champions ditentukan oleh posisi tim-tim di liga domestik dan melalui sistem kuota, negara-negara yang mempunyai liga domestik yang lebih kuat diberikan lebih banyak tempat. Klub yang bermain di liga domestik yang lebih kuat juga mulai ikut pada babak yang lebih akhir. Misalnya, tiga liga terkuat, menurut peringkat UEFA, akan melihat juara dan runner-upnya langsung masuk ke babak fase grup, dan peringkat ketiga dan keempat masuk pada babak kualifikasi ketiga. 

Ada pengecualian pada peraturan ini, juara bertahan Liga Champions lolos secara otomatis ke babak grup tanpa tergantung posisi akhirnya di liga domestik. Dalam perputaran kompetisi liga Champion klub-klub bertarung sengit untuk menempati posisi teratas sehingga layak ikut serta kejuaraan ini,


DISTRIBUSI JUARA BERDASARKAN NEGARA


  • Spanyol (13 gelar juara)
Real Madrid 9-Kali :
 1955-1956; 1956-1957; 1957-1958; 1958-1959; 1959-1960; 1965-1966; 1997-1998; 1999-2000; 2001-2002
Barcelona 4-Kali :
1991-1992; 2005-2006; 2008-2009; 2010-2011
  • Italia (12 gelar juara)
AC Milan 7-Kali :
1962-1963; 1968-1969; 1988-1989; 1989-90; 1993-1994; 2002-2003; 2006-2007
Inter Milan 3-Kali :
1963-1964; 1964-1965; 2009-2010
Juventus 2-Kali :
1984-1985; 1995-1996
  • Inggris (11 gelar juara)
Liverpool 5-Kali :
1976-1977; 1977-1978; 1980-1981; 1983-1984; 2004-2005
Manchester United 3-Kali :
1967-1968; 1998-1999; 2007-2008
Nottingham Forest F.C. 2-Kali :
1978-1979; 1979-1980
Aston Villa F.C. 1-Kali :
1981-1982
  • Jerman (6 gelar juara)
Bayern Munchen 4-Kali :
1973-1974; 1974-1975; 1975-1976, 2000-2001
Borussia Dortmund 1-Kali :
1996-1997
Hamburg SV 1-Kali :
1982-1983
  • Belanda (6 gelar juara)
Ajax 4-Kali :
1970-1971; 1971-1972; 1972-1973, 1994-1995
PSV Eindhoven 1-Kali :
1987-1988
Feyenoord 1-Kali :
1969-1970
  • Portugal (4 gelar juara)
Benfica 2-Kali :
1960-1961; 1961-1962
FC Porto 2-Kali :
1986-1987, 2003-2004
  • Perancis (1 gelar juara)
Olympique de Marseille 1-Kali :
1992-1993
  • Rumania (1 gelar juara)
Steaua Bucureşti 1-Kali :
1985-1985
  • Serbia (1 gelar Juara)
Crvena Zvezda 1-Kali :
1990-1991
  • Skotlandia (1 gelar juara)
Celtic 1-Kali :
1966-1967
»»  LANJUT BACA...

Template by:

Free Blog Templates